Singapura Minati Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo

Oleh M Irfan Ilmie
Amlapura (Antara Bali) – Sejumlah agen perjalanan pariwisata di Singapura berminat memboyong kapal pesiar pengangkut wisatawan untuk bersandar di Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem.

“Banyak agen wisata Singapura yang menginginkan kapal pesiarnya bersandar di Pelabuhan Tanah Ampo,” kata Bupati Karangasem I Wayan Geredeg di Amlapura, Kamis.

Bahkan, Bupati diundang secara khusus oleh agen perjalanan di negeri tetangga itu. “Sore ini kami berangkat ke Singapura untuk memenuhi undangan mereka,” katanya.

Dalam pembicaraan sebelumnya, Bupati mendapat tawaran dari agen perjalanan wisata di Singapura untuk menyandarkan kapal pesiar sebanyak 440 unit per tahun atau rata-rata dua unit sehari dengan kapasitas penumpang 2.000-3.000 orang per unit.

“Pelabuhan kapal pesiar di Singapura sudah tidak mampu lagi menampung kapal pesiar sehingga mereka berminat memindahkannya ke sini,” kata Bupati saat ditemui seusai memimpin upacara hari Ibu itu.

Selama 2011, Pelabuhan Tanah Ampo sudah disinggahi delapan unit kapal pesiar yang mengangkut wisatawan kalangan atas, selain Pelabuhan Benoa, Denpasar.

“Kebanyakan kapal pesiar itu dari Eropa dan Amerika Serikat. Saat ini kami ditawari kapal pesiar yang mengangkut wisatawan asal Asia karena sudah terjadi perubahan perilaku wisatawan kelas atas, dari menumpang pesawat menjadi menumpang kapal pesiar,” katanya didampingi Wabup I Made Sukerana.

Apalagi wisatawan asing selama ini selalu tertarik keindahan panorama alam Pulau Dewata. Oleh sebab itu, Bupati meminta sawah dan kawasan pergunungan di sekitar pelabuhan yang berlokasi di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, itu dipertahankan.

“Sawah di sana tidak boleh dialihfungsikan dan gunung-gunung juga harus tetap dihijaukan karena semua itu menjadi daya tarik wisatawan,” katanya.

Namun dia pesimistis bahwa tawaran dari Singapura itu bisa diterima mengingat sarana penunjang di Pelabuhan Tanah Ampo belum tersedia.

Selain itu, Pemkab Karangasem juga belum diberikan kewenangan secara penuh oleh pemerintah pusat untuk mengelola pelabuhan yang berjarak sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai-Lombok, itu.

“Kami siap melanjutkan pembangunan pelabuhan itu, kalau pemerintah memberikan kewenangan kepada kami karena sebelumnya Presiden Yudhoyono sudah mengirimkan surat kepada kami untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan,” katanya.

Pelabuhan itu sebelumnya dibangun dengan menggunakan dana APBN, APBD Provinsi Bali, dan APBD Kabupaten Karangasem. Pemerintah pusat bertanggung jawab atas fasilitas di jalur laut menuju pelabuhan, Pemprov Bali pada dermaga, dan Pemkab Karangasem pada penyediaan lahan seluas 2,5 hektare.

“Pembangunan itu bisa dikatakan selesai karena sudah sering disinggahi kapal pesiar, tapi bisa juga dikatakan belum selesai karena kapal pesiar tidak bisa merapat secara maksimal dan harus membutuhkan ponton-ponton,” kata Wayan Geredeg.

Menurut dia, Pelabuhan Tanah Ampo bisa mengatasi kejenuhan di Pelabuhan Benoa. “Pelabuhan Benoa itu untuk kapal barang dan penumpang. Tanah Ampo khusus untuk kapal pesiar,” katanya.

Bupati menganggap penting keberadaan Pelabuhan Tanah Ampo karena selama ini di Indonesia belum ada pelabuhan khusus kapal pesiar.

“Kayak di Semarang dan Surabaya itu adalah pelabuhan umum yang disinggahi kapal pesiar, sedangkan Tanah Ampo nanti diproyeksikan secara khusus sebagai pelabuhan kapal pesiar berstandar internasional,” katanya.

Pelabuhan Tanah Ampo juga akan menjadi penunjang utama sektor pariwisata di Bali, khususnya terhadap 15 objek wisata di Kabupaten Karangasem, di antaranya Pura Besakih, taman laut Kubu, dan Gunung Agung itu.

“Apalagi sekarang ini ada penggabungan bidang pariwisata dengan ekonomi kreatif, tentu keberadaan Tanah Ampo akan dapat dirasakan manfaatnya untuk membangun kesejahteraan masyarakat,” kata Wayan Geredeg.*

sumber: http://www.antarabali.com/berita/17280/singapura-minati-pelabuhan-kapal-pesiar-tanah-ampo

Posted on Desember 23, 2011, in Seputar Pelabuhan. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar