Daily Archives: April 20, 2013

Makna Karma Phala

OM Swastiastu, OM Awighnam Astu…

Karma Phala berasal dari 2 (dua) kata, yaitu Karma yang artinya segala perbuatankerja/gerak dan Phala yang artinya hasil

Jadi Karma Phala artinya segala perbuatan akan memperoleh hasil, hasil dari segala perbuatan.

 

Makna Karma Phala

Karma (kerja/gerak) meninggalkan Karma Wasana (bekas-bekas gerak) yang kelak timbul menjadi Karma Phala yaitu hasil dari perbuatan yang akan menentukan baik dan buruk penjelmaan kita di masa yang akan datang.  Hal ini dapat kita ketahui dari adanya kelahiran orang pandai, bodoh, tampan/cantik, jelek, normal, cacat, kaya, miskin dan sebagainya, itu adalah disebabkan oleh adanya Karma yang baik (Ḉubhakarma) dan Karma yang tidak baik/buruk (Aḉubhakarma) yang telah dilakukannya pada penjelmaan terdahulu.  Kita percaya,  bahwa segala perbuatan (Karma) akan memperoleh hasil (Phala/Phahala) dan tiap hasil yang kita peroleh tergantung dari baik dan buruk dari perbuatan yang kita perbuat.  Oleh karena itu, jika ingin menjadi manusia yang baik dan sempurna, berbuatlah baiksekarang juga, agar sekala (nyata) dan niskala (tidak nyata) serta kemudian menjadi manusia utama, sehingga Sang Hyang Atma (Rokh) memperoleh tempat yang baik.  Dalam buku Sarasamuscaya  Bab XI,12) disebutkan :

 Kang   ḉubha karma   panenta   sakna   ring   aḉubha kharma   phalaning  ring   wong  Artinya : Perbuatan yang baik itu adalah alat untuk menebus perbuatan yang tidak baik (dosa), yang patut dilaksanakan oleh setiap orang.

Jadi disini dikatakan, bahwa perbuatan yang tidak baik (dosa) hanya dapat ditebus dengan perbuatan yang baik, karena tidaklah ada suatu alasan bagi manusia untuk menebus dosanya dengan uang (materi).  Kalau toh ini mungkin ini hanya berlaku dalam alam dunia (sekala/duniawi/kemanusiaan), ilustrasi ini dapat diambil dari Wayang Cenk-Blonk                ”Gatokaca Anggugah” tentang Cerita Atman Pranda yang ngotot supaya mendapatkan Sorga (Percakapan Tuwalen/Penakawan vs Pak Sokir/Petani miskin yang memperoleh Sorga), di alam sekala kesalahan/dosa kita bisa beli dengan menyogok sehingga kita terbebas dari jeratan hukum, tetapi alam niskala tetap akan menuntut kita berdosa dan tetap akan memperoleh pahala/hasil yang dinamakan neraka.

baca selengkapnya

Ukuran Peti kemas / container

Ukuran Peti kemas / container

Container 20’ Dry Freight (20 feet)

Ukuran luar             : 20’ (p) x 8’ (l) x 8’ 6” (t)

Atau

: 6.058 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam         : 5.919 x 2.340 x 2.380 m

Kapasitas                : Cubic Capacity         : 33 Cbm

Pay Load                   : 22.1 ton

Container 40’ Dry Freight (40 feet)

Ukuran luar             : 40’ (p) x 8’ (l) x 8’ 6” (t)

Atau

: 12.192 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam         : 12.045 x 2.309 x 2.379 m

Kapasitas                : Cubic Capacity         : 67,3 Cbm

Pay Load                   : 27,396 ton

Container 40’ High Cube Dry

Ukuran luar        : 40’ (p) x 8’ (l) x 9’ 6” (t)

Atau

: 12.192 x 2.438 x 2.926 m

Ukuran dalam         : 12.045 x 2.347 x 2.684 m

Kapasitas                : Cubic Capacity         : 76 Cbm

Pay Load                   : 29,6 ton

 

Ukuran muatan dalam pembongkaran/pemuatan kapal peti kemas dinyatakan dalam TEU (twenty foot equivalent unit). Oleh karena ukuran standar dari peti kemas dimulai dari panjang 20 feet, maka satu peti kemas 20’ dinyatakan sebagai 1 TEU dan peti kemas 40’ dinyatakan sebagai 2 TEU atau sering juga dinyatakan delam FEU (fourty foot equivalent unit)

Pengertian Cargo Handling

Cargo Handling adalah : kegiatan pelayanan terhadap muatan ( keluar dan masuk ) yang melalui pelabuhan , meliputi bongkar/muat, pemindahan dari sisi lambung kapal ketempat penimbunan / penyimpanannya, menyususn dan menyimpan barang tersebut serta menyerahkan kepada pemiliknya, atau sebaliknya menerima dari si pemilik, disusun didalam tempat penyimpanan, dipindahkan dari tempat penyimpanan ke sisi kapal dan memuat dan menyusun didalam ruangan muatan kapal, dengan pengertian bahwa melaksanakan semua kegiatan itu dengan pengetahuan serta keahlian.

Beberapa syarat yang dapat memungkinkan pelaksanaan penanganan muatan yang baik antara lain :

  1. Perencanaan yang baik
  2. Adanya tenaga kerja yang berpengetahuan dan terampil dalam bidangnya
  3. Adanya peralatan yang cukup dan memadai
  4. Adanya pemberian tuntunan dan petunjuk yang kontinyu ( day to day supervising)
  5. Pelaksanaan operation yang baik
  6. Pengawasan pelaksanaan yang ketat
  7. Adanya management yang tanggap terhadap situasi di lapangan.